Ritual
Pesugihan Islami
Spirit tahajud itulah yang kemudian menjadi landasan ketika kita bekerja atau beraktivitas. Yakni, adanya keyakinan dapat meraih kesuksesan, juga ada kesiapan menerima kegagalan. Jika meraih kesuksesan maka kita mau bersyukur, dan jika mendapat kegagalan kita bisa bersabar. Intinya, apapun yang kita peroleh dalam hidup ini sebagai karunia Allah yang patut di syukuri. Itulah kekayaan yang sebenarnya.
Jika demikian, shalat tahajud merupakan kebutuhan. Karena ritual ini dapat menjadi sarana menyampaikan hajat apapun kepada Allah. Apalagi disepertiga malam terakhir itu, Allah membuka pintu anugerahnya seluas-luasnya bagi hambaNya yang bermunajat. Allah mengabulkan semua permintaan hambaNya, termasuk meminta limpahan rezeki. Yang terpenting luruskan niat hanya mengharapkan keridhaan dariNya.
Ketika shalat tahajud dilakukan dengan sepenuh hati dan karena merasa terpanggil untuk menghadap Allah, maka pengaruh positifnya dalam rangka mencari kekayaan banyak sekali, diantaranya; memandang sebuah perbedaan sebagai peluang, bisa mengambil hikmat dari kesulitan, menjunjung cita-cita yang luhur, melihat gambaran masa depan secara menyeluruh, menghargai kelebihan orang lain, mencari jawaban-jawaban atas persoalan baru, memperluas jaringan, merasa percaya diri secara objektif, mengenali diri sendiri sedalam-dalamnya, dan menyambut kesempatan dengan antusias.
Mungkinkah semua itu akan muncul ketika tahajud?. Kadangkala di otak kita ini muncul ide-ide segar tentang peluang usaha yang menjanjikan; diwaktu makan, membaca koran, menjelang tidur, atau disaat santai. Namun semuanya hanya lalu lalang, setelah terpikir kamudian hilang begitu saja. Itulah yang seringkali terjadi pada dari kita. Padahal, bisa jadi satu peluang saja menjadikan kita kaya raya.
Memang sulit untuk memastikan sebuah peluang yang berhasil kita tangkap menjanjikan kesuksesan. Apalagi hanya melamun dan menghayal saja tanpa mau bertindak. Maka peluang tinggal peluang, datang lalu hilang. Oleh sebab itu, untuk memastikan apakah peluang usaha itu bisa menjadikan kita kaya raya atau tidak, maka harus coba dan diwujudkan dalam usaha nyata. Orang bilang, lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba.
Dalam buku The Power of Simplicity, Jack Trout & Steve Rivkin mengutip pernyataan Ross Perot sebagai berikut:
Kehidupan serupa dengan jaring laba-laba. Benang-benangnya saling bersilangan secara aneh. Sukses tidaknya anda tidak tergantung pada seberapa baik rencana strategis lima-tahunan yang diajarkan di sekolah-sekolah bisnis. Kesuksesan tergantung pada bagaimana anda bereaksi terhadap peluang-peluang tak terduga.
Begitu pula yang ditegaskan oleh John D. Krumboltz dan Al S. Levin dalam buku Luck Is No Accident (Keberuntungan Bukanlah Kebetulan). Jadi, untuk menjadi kaya, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan untuk bereaksi setepat-tepatnya terhadap peluang-peluang tak terduga.
Lalu, apa yang paling kita perlukan supaya kita mampu bereaksi setepat-tepatnya terhadap peluang-peluang tak terduga? Thomas Armstrong menjawab, dalam buku 7 Kinds of Smart, bahwa yang kita butuhkan untuk itu adalah kecerdasan majemuk (multiple intelligences, yang teorinya telah disusun oleh Howard Gardner).
Lantas, adakah hubungan antara kecerdasan majemuk dan shalat? Dengan kata lain, apakah shalat dapat meningkatkan kecerdasan pelakunya, khususnya kecerdasan majemuk? Mohammad Sholeh (penulis buku Terapi Salat Tahajud) mengemukakan pandangannya “Penelitian saya terhadap shalat Tahajud menyatakan bahwa shalat bisa meningkatkan kecerdasan.” Jadi, secara teoretis jelaslah bahwa shalat dapat menjadikan pelakunya kaya.
Persoalan yang paling mendasar terkait dengan mewujudkan peluang usaha adalah keyakinan atau optimisme. Umumnya, orang tak berani melangkah karena dibayang-bayangi oleh kegagalan, resiko dan lain-lain. Padahal antara kegagalan dan kesuksesan sama-sama misterius, tak ada satu pun orang yang berani memastikan. Itu berarti semua orang punya kesempatan untuk gagal juga untuk berhasil. Jika kita takut gagal mengapa tidak berani sukses.
Oleh sebab itu, kita harus melakukan hal-hal yang bisa membangkitkan semangat dan rasa optimis, diantaranya belajar dari orang-orang sukses tentang bagaimana mewujudkan peluang usaha menjadi kenyataan, dan jangan lupa mohon petunjuk kepada Tuhan.
Dalam Islam ada banyak ritual yang bisa menyebabkan kita kaya, diantaranya adalah shalat tahajud. Amalan ini bisa melatih kepekaan kita, ada yang mengatakan bahwa singkatan dari tahajud adalah “tahu-tahu hajat terwujud, tahu-tahu harta bersujud. Besar kemungkinan bisa terjadi, karena memang disepertiga malam itu, Allah berjanji memberikan apa pun yang kita minta.
Disamping itu, tahajud bisa mengasah intuisi secara luar biasa, sehingga kita bisa mengkonsentrasikan pikiran dan hati untuk memohon kepada Ilahi Rabbi. Jika ilmu meditasi saja bisa untuk melatih kepekaan, apalagi tahajud, tentu saja jauh lebih berpengaruh, sehingga kita pandai melihat peluang sekecil apapun untuk diwujudkan.