Jumat, 18 Januari 2013

Ritual Pesugihan Islami

Ritual Pesugihan Islami

Ternyata, memperoleh kekayaan tidak cukup melalui kerja keras. Namun, juga harus diimbangi dengan ritual khusus sebagai bentuk usaha bathin, diantaranya shalat tahajjud. Bukan berarti saat itu juga Allah menjatuhnya sekarung uang. Shalat tahajud memang tidak serta merta membuat kita menjadi kaya, tapi spirit tahajud itulah yang membuat kita kaya. Spirit itu dapat kita peroleh jika kita menjalankannya secara rutin, tak hanya saat ada hajat.
Spirit tahajud itulah yang kemudian menjadi landasan ketika kita bekerja atau beraktivitas. Yakni, adanya keyakinan dapat meraih kesuksesan, juga ada kesiapan menerima kegagalan. Jika meraih kesuksesan maka kita mau bersyukur, dan jika mendapat kegagalan kita bisa bersabar. Intinya, apapun yang kita peroleh dalam hidup ini sebagai karunia Allah yang patut di syukuri. Itulah kekayaan yang sebenarnya.
Jika demikian, shalat tahajud merupakan kebutuhan. Karena ritual ini dapat menjadi sarana menyampaikan hajat apapun kepada Allah. Apalagi disepertiga malam terakhir itu, Allah membuka pintu anugerahnya seluas-luasnya bagi hambaNya yang bermunajat. Allah mengabulkan semua permintaan hambaNya, termasuk meminta limpahan rezeki. Yang terpenting luruskan niat hanya mengharapkan keridhaan dariNya. 
Ketika shalat tahajud dilakukan dengan sepenuh hati dan karena merasa terpanggil untuk menghadap Allah, maka pengaruh positifnya dalam rangka mencari kekayaan banyak sekali, diantaranya; memandang sebuah perbedaan sebagai peluang, bisa mengambil hikmat dari kesulitan, menjunjung cita-cita yang luhur, melihat gambaran masa depan secara menyeluruh, menghargai kelebihan orang lain, mencari jawaban-jawaban atas persoalan baru, memperluas jaringan, merasa percaya diri secara objektif, mengenali diri sendiri sedalam-dalamnya, dan menyambut kesempatan dengan antusias.
Mungkinkah semua itu akan muncul ketika tahajud?. Kadangkala di otak kita ini muncul ide-ide segar tentang peluang usaha yang menjanjikan; diwaktu makan, membaca koran, menjelang tidur, atau disaat santai. Namun semuanya hanya lalu lalang, setelah terpikir kamudian hilang begitu saja. Itulah yang seringkali terjadi pada dari kita. Padahal, bisa jadi satu peluang saja menjadikan kita kaya raya.
Memang sulit untuk memastikan sebuah peluang yang berhasil kita tangkap menjanjikan kesuksesan. Apalagi hanya melamun dan menghayal saja tanpa mau bertindak. Maka peluang tinggal peluang, datang lalu hilang. Oleh sebab itu, untuk memastikan apakah peluang usaha itu bisa menjadikan kita kaya raya atau tidak, maka harus coba dan diwujudkan dalam usaha nyata. Orang bilang, lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba.
Dalam buku The Power of Simplicity, Jack Trout & Steve Rivkin mengutip pernyataan Ross Perot sebagai berikut:
Kehidupan serupa dengan jaring laba-laba. Benang-benangnya saling bersilangan secara aneh. Sukses tidaknya anda tidak tergantung pada seberapa baik rencana strategis lima-tahunan yang diajarkan di sekolah-sekolah bisnis. Kesuksesan tergantung pada bagaimana anda bereaksi terhadap peluang-peluang tak terduga.
 Begitu pula yang ditegaskan oleh John D. Krumboltz dan Al S. Levin dalam buku Luck Is No Accident (Keberuntungan Bukanlah Kebetulan). Jadi, untuk menjadi kaya, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan untuk bereaksi setepat-tepatnya terhadap peluang-peluang tak terduga.
Lalu, apa yang paling kita perlukan supaya kita mampu bereaksi setepat-tepatnya terhadap peluang-peluang tak terduga? Thomas Armstrong menjawab, dalam buku 7 Kinds of Smart, bahwa yang kita butuhkan untuk itu adalah kecerdasan majemuk (multiple intelligences, yang teorinya telah disusun oleh Howard Gardner).
Lantas, adakah hubungan antara kecerdasan majemuk dan shalat? Dengan kata lain, apakah shalat dapat meningkatkan kecerdasan pelakunya, khususnya kecerdasan majemuk? Mohammad Sholeh (penulis buku Terapi Salat Tahajud) mengemukakan pandangannya “Penelitian saya terhadap shalat Tahajud menyatakan bahwa shalat bisa meningkatkan kecerdasan.” Jadi, secara teoretis jelaslah bahwa shalat dapat menjadikan pelakunya kaya.
Persoalan yang paling mendasar terkait dengan mewujudkan peluang usaha adalah keyakinan atau optimisme. Umumnya, orang tak berani melangkah karena dibayang-bayangi oleh kegagalan, resiko dan lain-lain. Padahal antara kegagalan dan kesuksesan sama-sama misterius, tak ada satu pun orang yang berani memastikan. Itu berarti semua orang punya kesempatan untuk gagal juga untuk berhasil. Jika kita takut gagal mengapa tidak berani sukses.
Oleh sebab itu, kita harus melakukan hal-hal yang bisa membangkitkan semangat dan rasa optimis, diantaranya belajar dari orang-orang sukses tentang bagaimana mewujudkan peluang usaha menjadi kenyataan, dan jangan lupa mohon petunjuk kepada Tuhan.
Dalam Islam ada banyak ritual yang bisa menyebabkan kita kaya, diantaranya adalah shalat tahajud. Amalan ini bisa melatih kepekaan kita, ada yang mengatakan bahwa singkatan dari tahajud adalah “tahu-tahu hajat terwujud, tahu-tahu harta bersujud. Besar kemungkinan bisa terjadi, karena memang disepertiga malam itu, Allah berjanji memberikan apa pun yang kita minta.
Disamping itu, tahajud bisa mengasah intuisi secara luar biasa, sehingga kita bisa mengkonsentrasikan pikiran dan hati untuk memohon kepada Ilahi Rabbi. Jika ilmu meditasi saja bisa untuk melatih kepekaan, apalagi tahajud, tentu saja jauh lebih berpengaruh, sehingga kita pandai melihat peluang sekecil apapun untuk diwujudkan.

Keutamaan Shalat Tahajud

Keutamaan Shalat Tahajud
Shalat tahajud adalah shalat sunat yang utama. Kedudukannya setelah shalat wajib. Hukumnya sunnah muakkad. Dianggap memiliki keutamaan karena shalat tahajud ini dapat mengantarkan pelakunya kepada kedudukan yang mulia, sebagaimana penjelasan ayat berikut ini:

 Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. QS. al-Israa’ 79,
Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam. HR. Muslim.
Shalat tahajud memiliki 9 keutamaan, yang terbagi menjadi 5 keutamaan di dunia dan 4 keutamaan di akhirat kelak. Hal ini berdasarkan keterangan hadits Rasulullah Muhammad saw.: Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah  akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 kemuliaan di dunia dan 4 kemuliaan di akhirat.
Lima Kemuliaan di dunia yang diberikan kepada orang yang rajin bertahajud adalah sebagai berikut:
1.    Akan dipelihara oleh Allah dari segala macam bencana.
Setiap manusia pasti menginginkan jauh dari bencana, tapi anehnya tidak melakukan upaya agar terhindar darinya. Justru yang mereka lakukan selalu menimbulkan banyak bencana. Sudah begitu banyak kejadian yang mengerikan terjadi; bencana tsunami, tanah longsor, banjir bandang dan lain sebagainya. Semua itu telah membuat mereka semua hancur, lelah dan tak bisa berbuat banyak untuk menghadapinya. Korban pun berjatuhan yang tak terhitung jumlahnya, materi yang selama mereka kumpulkan juga sirna dalam waktu sekejap.
Meskipun demikian, semua itu tidak membuat manusia sadar, justru semakin meraja lela. Kebanyakan tidak mengambil pelajaran, tapi malah menyalahkan keadaan. Ada yang menganggap bahwa bencana merupakan siklus alam yang pasti terjadi sebagai bentuk pembaharuan untuk mencapai titik normal. Sehingga mereka berpendapat bahwa apa yang terjadi tidak ada hubungannya dengan perilaku manusia, tapi murni karena evolusi alam.
Apapun alasannya, yang pasti bencana yang terjadi merupakan teguran Allah atas kesalahan kita. Maka, tidak ada solusi yang paling tepat untuk bisa selamat dari bencana kecuali bertobat kepadaNya, lalu diikuti dengan amal kebaikan baik wajib maupun yang sunnah. Dalam hal ini, Islam memberikan banyak cara, salah satunya adalah menghidupkan shalat malam. Shalat sunah yang satu ini diyakini mampu menyelamatkan seseorang dari bencana.
2.    Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
Orang yang rajin shalat terutama shalat tahajud akan nampak keshalehan di raut di wajahnya. Aura positif terpancar dari mukanya, sehingga sejuk dipandang dan penuh wibawa. Wajah yang demikian ini selalu memukau siapa saja yang melihatnya. Itulah janji Allah yang dikaruniakan kepada orang-orang yang selalu sujud kepadaNya.

Apakah orang yang dilapangkan hatinya oleh Allah untuk menerima Islam, ia dikaruniai oleh Allah dengan suatu cahaya. QS. az-Zumar 22.
Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, “Kebaikan itu akan memberikan cahaya pada wajah”. Bahkan Ali bin Abi Thalib pernah berkata: “Lintasan fikiran/perasaan seseorang akan Allah tampakkan pada dzahir(tampilan) mereka”.
Ada sebuah kisah di zaman salaf, Suatu ketika seseorang bertanya kepada ulama yang shalih. ia bertanya “wahai ulama, mengapa orang-orang yang rajin shalat tahajud wajahnya terlihat bercahaya?” Maka, ulama itu menjawab: “karena ia sering menghadap kepada Dzat yang Maha Bercahaya.”
Efek dari shalat tahajud berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang. Yang tadinya jauh dari ketenangan dan selalu gelisah, perlahan menjadi pribadi yang tenang. Yang tadinya suka berbuat maksiat, akhirnya bisa menjadi ahli wara.’ Seperti yang dikisahkan dalam hadits, bahwa ada seorang laki-laki yang selalu mencuri, padahal ia rajin shalat. Kemudian nabi tersenyum dan mengatakan, Insya Allah shalatnya akan menghilangkan sifat suka mencurinya.